01 Juni 2012

sebuah kotak

hari ini mungkin akan jarang mendengar seuprit senda gurau yang terlontar dari orang yang hidup dalam kotak kecil ini. kotak kecil yang penuh kertas, sumpek dan dingin. bahkan jika memakai sweeter sekalipun. iya sweeter, sebuah terjemahan dari "pemanis" dan bukan sweater alias penghangat. itu sebabnya kotak ini begitu dingin, lantaran pemanis itu tidak membuatmu jadi orang yang lebih hangat.

hari ini mungkin bentuk manifestasi dari lonjakan emosi yang terkumpul selama kurang lebih seminggu terakhir, kelelahan akan bekerja sendiri karena tidak ada yang (mampu) membantu bukan berarti segalanya lebih simple karena tidak perlu memikirkan pemikiran orang lain. tapi lebih rumit karena tidak mampu memilah apa yang harus dilakukan.

bekerja sendiri dengan bumbu bumbu pedas yang sifatnya non teknis itu sangat sangat membuat tidak nyaman. berlari kesana kemari demi mengejar suatu hal yang disebut pelayanan cukup membuat segar dari segi kantuk. tapi itu semua seolah sirna jika kembali ke kotak kecil kumuh dengan berbagai kertas ini.

hari ini memang intens, jika boleh meminjam istilah dari teman, hectic. yang sedari dulu sering aku kaitkan dengan kata heretic. artinya? ntah..itu nama game yang dulu suka aku mainkan. berbagai tumpukan pekerjaan yang tiap jamnya bertambah menuntut konsentrasi lebih dari biasanya. dan itu membuatku mengeluh. iya mengeluh...tapi keluhanku bukan karena aku tidak mampu mengerjakannya. aku tentu saja mampu mengerjakannya, tapi aku mengeluh karena melepaskan sedikit apa yang aku sebut dengan rasa frustasi sesaat. tapi setelah mengeluh, aku kembali bekerja seperti biasanya. tanpa memikirkan berapa tingginya tumpukan itu diatas kepala.

tapi hey, pasti ada manfaat dari ini. yang sayangnya tidak mampu aku temukan diantara tumpukan lelah yang menghinggapi saat ini.

dengan perut lapar dan lelah, aku teringat dengan jus alpukat yang teronggok di kulkas pantry kantor. alpukat? karena aku menyukainya? justru tidak. tapi gara-gara seorang kadiv yang menceritakan bahwa alpukat baik untuk tubuh karena meningkatkan lemak baik (atau kolesterol baik?), aku harus mulai meminumnya. mungkin terdengar (atau terlihat karena ini adalah tulisan) bodoh karena orang macam apa yang tidak menyukai alpukat...tapi selera adalah selera. dan aku harus mengurung rasa tidak sukaku pada buat itu.

aku tidak mau kalah dengan anakku yang justru menggemari buah ini, yang mampu tidak makan atau minum tapi mampu menelan buah ini untuk mengganjal perutnya.

ok perutku sudah memanggil, minta diisi dengan sesuatu, dan aku yakin sedari tadi jus alpukat ini menanti untuk dijamah dan ditelan untuk bertemu dengan mahluk-mahluk lain dalam perutku.

ayu mare...

Tidak ada komentar: