14 Januari 2012

T

Timbul
sebut saja namanya itu. tadinya mau kaih nama bunga atau mawar, tapi terkesan seperti korban pemerkosaan. dan dia bukan korban pemerkosaan. meskipun kalaupun dia cewe, mungkin gue akan perkosa dia. wkkkk

its been a while setelah pertemuan kami yang terakhir. agak lebay sih karena sebenarnya tiap hari juga ketemu di kantor. tapi pertemuan terakhir disini adalah pertemuan di tempat kita bisa bertemu, flora farden cafe di daerah pancoran. setelah akhirnya gue mendapatkan me time dari sang istri yang membolehkan suaminya berkeliaran dengan bertanggung jawab.

di tempat itu, biasa kami bertukar pikiran, pendapat, cerita, dan curhat tentunya. diselingi oleh live musik organ tunggal yang seringkali menenggelamkan suara kami berdua. jadi terkadang kita harus teriak teriak untuk bisa menyampaikan cerita. meskipun terkadang jadi awkward ketika musik berhenti dan gue masih ditengah2 teriakan "gue sayang sama elu, mbul", dan semua meja menatap ke kami berdua. lalu kami berdua terbahak-bahak.

dia, mungkin bukan orang yang bisa mengerti gue. bukan juga orang yang bisa memberikan saran terbaik. tapi jelas, dia adalah orang yang gue percaya untuk mendengarkan cerita gue dan gue cukup nyaman akan hal itu.

dan hal yang paling intense untuk gue bicarakan, tentu saja masalah hati. mungkin untuk yang ngikutin masalah gue dari awal tahun, akan mengerti betapa gue lagi andilau (antara dilema dan galau-timbul). dan gue keluarkan semuanya soal itu.

dimana gue merisaukan perusahaan gue, maksudnya tempat gue bekerja. dimana tidak ada lagi rasa persatuan atau kemanusiaan yang tersisa di dalamnya. dan ya...gue risau. gue mungkin bukan otak yang menjalankan perusahan, bukan juga aktor penting yang kalo gue berhenti, maka perusahaan ikut berhenti. gue cuma staf kecil yang memikirkan perusahaan. cuma itu.

gue bercerita dimana udah hilangnya rasa untuk bekerjasama dengan yang lain, rasa untuk membantu divisi lain, dimana terjadi gap yang di (atau gue) khawatirkan menjadi batu sandungan untuk perusahan bergerak lebih maju. dan itu membuat gue jadi ngga lagi betah. beberapa hari terakhir, gue memilih untuk pulang cepat dibanding harus berlama-lama di kantor. karena gue ngga dapet lagi suasananya.

beberapa kepergian di beberapa posisi, turut serta mendukung, tapi bukan yang utama. dan dimalam yang dihiasi oleh 2 bungkus rokok, 4 gelas teh manis hangat, 2 porsi french fries, dan 1 porsi nasi goreng biasa. gue bercerita soal tidak ada lagi chemistry antar lini. meskipun dia sempet membantah bahwa tidak ada masalah di 20, tapi mengiyakan soal itu di 24. dan karena gue adalah pemeran di 24, gue lah yang merasakan. ya, dia juga merasakan hal yang sama. pernah dia berdiskusi dengan corpsec dan membenarkan hal tersebut.

ini salah, kekeluargaan yang dulu pernah kami banggakan setelah outing beberapa tahun lalu sepertinya sirna. kalo bisa liat pp gue, ya itulah yang tersisa dari outing. selebihnya udah sirna. mungkin nyisa. dikit.

apa yang salah? system atau sumber daya? entahlah, tapi kami berdua ngga bakal sanggup mengatasinya cuma berdua. tidak mungkin bisa. jikalau ada orang kantor yang baca ini, dan protes, itu hak mereka. toh tulisan yang dibuat diatas hembusan rokok dan keyboard yang sering ngadat ini adalah hasil subjektifitas gue sendiri.

tidak ada hasil yang significant dari hasil pembicaraan malam itu, tapi menceritakan situasi yang ada, ketidaksukaan akan orang lain, serta suasana hati, cukup meredakan ke-galauan hati ini. meskipun kegamang untuk tetap bertahan masih melingkupi. mungkin ada yang bisa diambil dari malam itu. "jika elu diperlakukan biasa-biasa aja, ya udah berlakulah biasa. jangan berlaku seperti musuh. obsesif sih luw..' iya sih hehehe. payah

jadi?

tidak ada "jadi". yang ada hanyalah menunggu hujan reda, sambil ngeliatin timbul nyanyi 2 lagu diiringi organ tunggal atau ketika dia berjoget tanpa beban saat poco-poco (oh damn, he is so good on that), meskipun tidak berkutik saat sajojo. hehehe....

thanks mbul udah hangout lagi, mudah2an kita bisa melakukannya lagi. jika dan hanya jika gue masih bertahan....




Tidak ada komentar: