27 Februari 2013

domba tanpa pengembala

tepatnya 3 tahun yang lalu
ketika kami pada domba
yang memiliki kepribadian berbeda
dan kemampuan yang berbeda
ditinggal oleh sang pengembala lama

berganti oleh pengembala lain
yang menurut sang juragan adalah yang terhebat
walaupun jalannya tertatih
walaupun habis keemasannya
dia masih yang terhebat

tapi masa lalu dan masa kini adalah berbeda
yang lalu adalah sejarah
yang kini adalah kehidupan
karena yang akan datang adalah kematian
tapi prinsip itu dihiraukan

hingga akhirnya kini kami berlarian
yang meninggalkan kumpulan
yang putus asa
atau yang tidak menaruh hormat pada sang pengembala

kami domba yang butuh diayomi
diberi contoh yang baik
diberi arahan yang terbaik
dibentuk dan dilatih menjadi yang terbaik
harusnya

tapi sang pengembala memilih tidur
buta akan apa yang terjadi disekitar
membiarkan ketidak beresan
dan menutup mata bathin untuk selamanya

memilh membersihkan dirinya sendiri
membiarkan domba berkotoran terjebak lumpur
membiarkan dombanya tersesat dalam tumpukan
dan perlahan tak bergerak

para domba berteriak membutuhkan kepemimpinan
tapi dia memilih tuli
karena tidak tidak bisa mengerti
bahasa yang kami beri

hingga akhirnya terdengar kabar
akan ada pengembala baru

lalu pada domba tidak lagi peduli pada sang pengembala
yang melangkah gontai tanpa arah
menatap kosong tanpa fokus
dan meracau dengan bahasa tinggi tanpa arti

pergi sana
kami tidak membutuhkan dirimu
apapun jalan yang kamu pilih
asal arahnya menjauh dari kami para domba

kami bahkan tidak peduli pada nasibmu kelak
seperti apa yang kamu lakukan pada kami selama ini.